Di dunia pertanian modern, seorang petani tidak lagi bisa bekerja sendirian. Untuk bisa bersaing dan berhasil dalam sistem agribisnis yang semakin kompleks, mereka memerlukan sebuah wadah untuk bekerja sama, memperkuat posisi, dan mengakses berbagai peluang. Wadah inilah yang disebut sebagai kelembagaan petani, sebuah sistem terorganisasi yang menjadi fondasi bagi kemajuan sektor pertanian. Bentuknya bisa bermacammacam, mulai dari kelompok tani (Poktan) di tingkat desa, gabungan kelompok tani (Gapoktan), hingga koperasi pertanian. Pada dasarnya, kelembagaan ini adalah sebuah sistem yang mengatur pola interaksi dan kerja sama antarpetani dengan tujuan utama untuk meningkatkan efisiensi usaha dan kesejahteraan bersama