Gangguan bahasa (speech/language disorder) adalah kelainan bahasa yang mencakup semua sistem komunikasi, yaitu wicara, ekspresi dan pengertian dari bahasa tulis, tanda-tanda gestural, dan kesulitan untuk berkomunikasi. Gangguan bahasa terjadi akibat kelainan otak yang berdampak pada penurunan kualitas komunikasi penderita. Akibat kelainan fungsi bahasa, strok, atau cedera kepala, para pasien yang semula sehat walafiat tiba-tiba tertimpa petaka kehilangan kemampuan berbahasa dan sulit berkomunikasi dan kondisi ini membuat mereka dan keluarga depresi. Begitu juga, anak-anak yang tumbuh dengan keterlambatan bicara, mengalami gangguan bicara apraksia, atau gagap juga membuat anak dan keluarga sangat frustasi sehingga perlu mengkonsultasikannya ke dokter keluarga mereka untuk mendapatkan pengobatan atau terapi wicara. Pengetahuan tentang tumbuh kembang anak, pemrolehan bahasa, informasi tentang deteksi dini gangguan kemampuan berkomunikasi (DDGKB), dan terapi afasia belum dipahami oleh banyak kalangan masyarakat, sehingga pasien dengan gangguan bahasa tidak dapat informasi atau penanganan yang tepat. Padahal penanganan yang baik dapat mengurangi beban derita pasien. Menyadari akan keadaan tersebut di atas, penulis telah menyusun buku sederhana berjudul “Terapi Gangguan bahasa”.